Site Network: Personal | My Company | Artist projects | Shop

 

Informasi Penyakit, Pengobatan Secara Umum, dan Artikel Seputar Dunia Kesehatan dimuat di site ini termasuk Info Lowongan Pekerjaan dan Beasiswa Bidang Kesehatan.



Stroke

Apakah Stroke? Stroke adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pasokan darah ke bagian otak terganggu atau terhenti, sehingga menyebabkan sel-sel otak rusak atau mati. Stroke disebut juga Cerebrovascular Accident (CVA). Gangguan aliran darah ke bagian otak tersebut bisa disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Ketika sel-sel otak rusak atau mati saat terjadi Stroke, maka kemampuan fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian otak yang rusak atau mati ini akan terganggu. Fungsi tubuh yang dapat terganggu selama stroke terjadi meliputi kemampuan bicara, gerak, dan penurunan kesadaran.

Tingkat keparahan gangguan yang terjadi akibat Stroke berbeda antara pasien satu dan yang lain, dipengaruhi oleh letak bagian otak yang rusak dan seberapa parah kerusakan yang terjadi.

Menurut penyebab terjadinya, Stroke di golongkan menjadi 2 jenis, yaitu Stroke Iskemik dan Stroke Hemorrhagik.

Stroke Iskemik

Stroke Iskemik adalah terjadinya kerusakan atau kematian jaringan otak karena adanya gangguan atau berhentinya pasokan darah ke bagian otak oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah dan gangguan sistemik dari jantung yang tidak mampu memenuhi pasokan darah ke otak.
Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah di otak pada umumnya disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada dinding dalam pembuluh arteri (aterosklerosis) dan adanya bekuan darah pada pembuluh darah arteri yang mensuplai darah dari jantung ke otak.
Stroke Iskemik bertanggung jawab atas lebih dari 80% kasus Stroke yang terjadi.

Stroke Hemorrhagik

Stroke Hemorrhagik terjadi karena adanya perdarahan atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga mengganggu pesokan darah ke bagian otak. Lebih dari 70% Stroke Hemorrhagik terjadi karena Penyakit Tekanan Darah Tinggi yang tidak terkontrol. Sisanya terjadi karena adanya Aneurisma pembuluh darah yang pecah dan Arterivenosa Malformasi, dimana terdapat koneksi yang tidak normal antara arteri dan vena yang rapuh dan mengalami perdarahan.

Secara umum, ada beberapa faktor pencetus dari serangan Stroke antara lain merokok, hipertensi, kadar kolesterol tinggi, penyakit Gula darah (DM), kelebihan berat badan, kurangnya aktifitas, pengkonsumsi alkohol, gangguan irama jantung (Atrial Fibrillation).

Stroke adalah penyebab kematian nomor 3 tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu sangat penting mengetahui tanda dan gejala Stroke secara dini. Tanda dan gejala Stroke yang dapat diketahui oleh masyarakat luas adalah:
1. Mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Hilangnya gerakan reflek dan atau berkurangnya sensasi rasa dan mungkin kesemutan pada satu sisi tubuh.
2. Penurunan kesadaran, sulit berbicara atau memahami. Kadang-kadang terjadi kelemahan pada otot-otot wajah sehingga menyebabkan keluarnya air liur yang tidak bisa dikontrol.
3. Gangguan penglihatan pada sebelah mata atau kedua mata.
4. Kesulitan berjalan, pusing, hilang keseimbangan dan koordinasi.
5. Rasa sakit kepala yang sangat berat tanpa diketahui penyebabnya.

Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke. Biasanya terjadi secara perlahan2. Tetapi TIA harus tetap dianggap sebagai kasus kegawatan dan harus segera ditangan secara medis, karena tidak ada jaminan bahwa keadaan akan membaik dan fungsi tubuh akan kembali normal.

Penanganan dari serangan awal Stroke ini adalah bertujuan untuk mencegah serangan Stroke lanjutan. Kerjasama penderita dan pihak medis sangat menentukan keberhasilan pengobatan. Pasien harus segera dibawa ke fasilitas pengobatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan secepatnya. Dokter mungkin akan memberikan pengobatan dan terapi sesuai dengan jenis Stroke yang terjadi.
Yang tidak kalah penting juga adalah perubahan pola hidup sehat bagi para penderita Stroke seperti diet dan olahraga teratur.

Penderita Stroke mengalami gangguan fungsi tubuh berdasarkan letak dan keparahan bagian otak yang rusak.

1. Stroke otak bagian kanan
Belahan kanan otak mengontrol pergerakan dari sisi kiri tubuh. Ini juga mengontrol tugas-tugas analisis dan persepsi, seperti menilai jarak, ukuran, kecepatan, atau posisi dan melihat bagaimana bagian-bagian kecil terhubung menjadi satu kesatuan. Biasanya akan mengalami kelumpuhan pada anggota badan sebelah kiri dan akan mengalami hilangnya rekaman ingatan sementara.
2. Stroke otak bagian kiri
Belahan otak kiri mengontrol gerakan sisi kanan tubuh. Ini juga mengontrol kemampuan bicara dan bahasa untuk kebanyakan orang. Serangan Stroke otak kiri-sering menyebabkan kelumpuhan sisi kanan tubuh.
3. Stroke otak Otak kecil (Cerebellum)
Cerebellum mengontrol sebagian besar fungsi reflek, keseimbangan dan koordinasi. Serangan stroke yang terjadi di otak kecil dapat menyebabkan gangguan reflek kepala dan tubuh, gangguan koordinasi dan keseimbangan, pusing, mual dan muntah.
4. Stroke Batang Otak
Stroke yang terjadi di batang otak sangat fatal akibatnya. Batang otak adalah daerah otak yang mengontrol semua sistem syaraf tak sadar, sistem penyangga hidup, seperti pernapasan, tekanan darah dan detak jantung. Batang otak juga mengontrol kemampuan seperti gerakan mata, mendengar, berbicara dan menelan. Karena impuls yang dihasilkan di belahan otak harus melakukan perjalanan melalui batang otak dalam perjalanan mereka ke lengan dan kaki, pasien dengan stroke batang otak juga dapat mengembangkan kelumpuhan pada satu atau kedua sisi tubuh.


Terapi rehabilitasi yang dilakukan bagi penderita Stroke meliputi:
1. Terapi bicara dan menelan.
2. Terapi pemulihan fungsi gerak terutama tangan dan kaki.
3. Terapi konsultasi keluarga, untuk merawat anggota keluarga yang mengalami Stroke.

Stroke bukan lagi menjadi monopoli kalangan manula. Usia produktif yang notabene masih berusia muda juga mulai terkena serangan Stroke. Oleh karena itu gaya hidup yang sehat sangat membantu untuk mencegah dan menghindarkan kita dari derita Stroke.

Sumber : Medicinet, Ntl Stroke Asc

Baca Selengkapnya...

posted by arya @ 8:32 AM, ,




Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Pengenalan


Penyakit darah tinggi atau dikenal juga sebagai penyakit hipertensi adalah salah satu penyakit yang umum ditemukan di masyarakat, dan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di indonesia. Penyakit darah tinggi atau hipertensi dapat diartikan suatu kondisi medis dimana telah terjadi peningkatan tekanan darah yang melebihi batas normal secara kronis (dalam waktu yang lama).

Tekanan darah dapat diketahui dengan menggunakan alat yang bernama  sphygmomanometer atau tensimeter. Sphygmo berasal dari bahasa yunani yang berarti denyutan. Manometer adalah istilah untuk ukuran tekanan. Hasil pembacaan ditulis dengan satuan mmHG (milimeter air raksa).

Perlu diketahui, tekanan darah yang normal adalah kurang dari 120/80 mmHg. Disaat tekanan darah mencapai 120-139 / 80-89 mmHg, seseorang bisa dikatakan telah menderita Pre-Hipertensi.
Tekanan darah 140-159 / 90-99 mmHg seseorang telah menderita hipertensi stadium 1.
Tekanan darah sama dengan atau lebih dari 160 /100 mmHg disebut hipertensi stadium 2.

Faktor Resiko Hipertensi

  • Penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat terjadi pada semua usia, tidak terkecuali pada anak-anak. Namun pada umumnya tekanan darah tinggi terjadi pada usia diatas pertengahan. Pada wanita kecenderungan terjadi hipertensi pada usia setelah menopause. 
  • Menurut beberapa studi kasus, faktor keturunan juga kemungkinan besar juga mempengaruhi terjadinya panyakit tekanan darah tinggi. 
  • Kelebihan berat badan dan kurangnya aktifitas atau gerak merupakan faktor pencetus terbesar penyakit hipertensi. Semakin berat badan seseorang bertambah, kebutuhan pasokan oksigen ke selurah jaringa tubuh juga akan meningkat. Seiring dengan itu, maka volume darah yang dipompa jantung dalam pembuluh darah arteri juga akan mengalami peningkatan, yang pada akhirnya akan mengakibatkan hipertensi. Seseorang yang aktifitasnya kurang cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat.  Hal ini menyebabkan jantung akan bekerja lebih keras yang pada akhirnya menyebabkan penyakit darah tinggi.
  • Penyakit darah tinggi juga banyak di derita oleh perokok, baik perokok aktif maupun pasif. Zat-zat kimia yang terkandung dalam tembakau akan menyebabkan lapisan dalam pembuluh darah arteri mengecil, dan akan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
  • Terlalu banyak zat garam dan kurang pemasukan zat potasium dalam tubuh akan menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh yang dapat juga mengakibatkan tekanan darah tinggi.
  • Apakah anda peminum minuman beralkohol? Sebaiknya segera hentikan sama sekali kebisaan buruk anda tersebut. Minuman beralkohol bisa merangsang tubuh untuk mengeluarkan hormone yang bisa meningkatkan aliran darah dan detak jantung.
  • Stres, penyakit gula darah, tinggi kolesterol dan kehamilan bisa juga menjadi faktor pencetus tekanan darah tinggi.
Tanda dan Gejala Hipertensi

Kebanyakan orang tidak menyadari dan tidak merasakan gejala yang khusus saat menderita tekanan darah tinggi. Seringkali terjadi seseorang diketahui menderita hipertensi saat telah muncul komplikasi ata jatuh pada keadaan yng membahayakan.

Meski demikian, pada sebagian orang akan merasakan berbagai gejala disaat tekanan darahnya meningkat. Gejala-gejala tekanan darah tinggi antara lain sakit yang berat, pusing (tidak semua pusing dan sakit kepala mengindikasikan naiknya tekanan darah), mimisan (kaluarnya darah dari hidung) juga kadang mengindikasikan  adanya hipertensi.

Oleh karena itu sebaiknya memeriksakan diri secara rutin ke dokter (khususnya mengukur tekanan darah) adalah jalan terbaik untuk mendeteksi secara dini penyakit tekanan darah tinggi.


Komplikasi

  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol akan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang tidak jarang menyebabkan kematian. 
  • Hipertensi akan menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis), yang bisa berakibat serangan jantung mendadak dan stroke. 
  • Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah dan seringkali mengakibatkan penonjolan dalam pembuluh darah, dan membentuk suatu keadaan yang disebut aneurisma. Dimana pada bagian tersebut, pembuluh darah seakan menjadi tipis dan rawan pecah yang bisa menyebabkan kematian. 
  • Pada keadaan hipertensi yang kronis, otot jantung lambat laun akan menebal, dan mungkin akan kesulitan memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh, yang akhirnya mengakibatkan gagal jantung. 
  • Tekanan darah tinggi juga akan menyababkan tidak lancarnya pasokan atau aliran darah ke ginjal dan mata. Hal ini akan menyebabkan gagal ginjal dan gangguan penglihatan sampai kebutaan.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Darah Tinggi

Seperti kata orang bilang, pencegahan adalh pengobatan yang terbaik. Tetapi bagi seseorang yang sudah terlanjur mengidap hipertensi, penggunaan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah tinggi sangatlah dianjurkan, tentu dengan resep dari dokter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dan menghindarka dari komplikasi lebih lanjut.

Obat-obatan yang biasa digunakan adalah jenis-jenis obat untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan, obat untuk mengurangi beban kerja jantung, melapangkan pembuluh darah, merelaksasi pembuluh darah, merelaksasi otot jantung, mengurangi detak jantung, mengurangu produksi enzim renin (enzim yang berpengaruh meningkatkan tekanan darah).

Jika penggunaan salah satu atau kombinasi dari beberapa jenis obat diatas belum bisa efektif mengontrol tekanan darah, dokter akan memberikan kombinasi obat-obatan yang mempengaruhi pengontrol tekanan darah di saraf dan otak.

Selain penggunaa obat-obatan kimiawi, mengkonsumsi makanan sehat yang rendah garam dan rendah lemak akan membantu mengurangi resiko hipertensi dan komplikasinya. Hidup yang sehat dan teratur, aktifitas yang seimbang, istirahat cukup, menghindarka diri dari stres yang berlebihan, koping yang baik dalam menghadapi suatu masalah akan sangat membantu seseorang berada dalam kondisi yang sehat yang pada akhirnya bisa menghindarkan dari penyakit tekanan darah tinggi.

Sumber : Mayo Clinic, Wikipedia


Baca Selengkapnya...

posted by arya @ 10:20 AM, ,